tirto.id - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin. Kenaikan ini untuk menutup selisih kenaikan suku bunga The Federal Reserve Amerika Serikat (AS) atau The Fed.
Direktur Eksekutif Segara Institut, Piter Abdullah mengatakan, The Fed masih akan menaikkan suku bunga hingga akhir tahun nanti. Sementara saat ini modal asing sudah banyak keluar dari Indonesia dan menyebabkan rupiah semakin terpuruk.
Dengan mempertimbangkan kedua hal tersebut, kata Piter, maka BI akan kembali menaikkan suku bunga acuan pada September ini setidaknya 25 basis poin. Kenaikan suku bunga tersebut selain untuk menjaga aliran modal asing dan memperkuat rupiah, juga untuk menjaga inflasi.
"Saat ini suku bunga The Fed berada pada di kisaran 3 persen - 3,25 persen. Sementara suku bunga acuan BI 4,25 persen. Selisihnya hanya 100 bps. Tidak cukup untuk menutup risiko-risikonya apalagi rupiah sekarang cenderung melemah," kata Piter di Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Piter menuturkan untuk menjaga investasi asing di Indonesia, maka selisih suku bunga harus didorong lebih besar lagi. Caranya dengan BI menaikkan suku bunga acuan lebih besar daripada kenaikan suku bunga The Fed.
"BI harus mengejar ketinggalan yang kemarin dan mempersiapkan kalau the fed menaikan suku bunga lagi akhir tahun ini. BI harus ahead the curve," tandasnya.
Untuk diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia akan berlangsung pada Rabu (19/10/2022) ini sampai dengan Kamis (20/10/2022) besok. Nantinya keputusan kebijakan suku bunga akan disampaikan langsung oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo.
Sebelumnya, Keputusan The Fed menaikan suku bunga direspon matang oleh bank BI. Selang sehari, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI berlangsung selama dua hari pada 21 - 22 September 2022 lalu, memutuskan untuk menyesuaikan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 bps menjadi 4,25 persen.
Selain itu, bank sentral juga menaikkan suku bunga Deposit facility 50 bps menjadi sebesar 3,50 persen persen. Sementara suku bunga lending facility naik menjadi sebesar 5,00 persen.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin